
Humas – Arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, terkait rencana kemungkinan belajar tatap muka di semester mendatang, mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, bak gayng bersambut. Hal ini tentu menyikapi berbagai aduan dari masyarakat terkait kurang maksimalnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa. Dalam hal ini kementerian agama, khususnya Kanwil Kemenag DKI Jakarta, pun telah merespon arahan Menteri Pendidikan tersebut. Hal ini pula yang juga disikapi oleh MTs N 39 Jakarta selaku pelaksana pembelajaran di tingkat masyarakat.
Pada Senin, 7 Desember 2020, MTs N 39 mengadakan rapat Bersama Komite Madrasah dalam rangka menyikapi arahan Menteri Pendidikan dan Kanwil Kemenag DKI Jakarta, perihal kemungkinan pelaksanaan KBM tatap muka pada semester mendatang. Hadir dalam rapat tersebut adalah guru, pengurus komite serta perwakilan walimurid dari tiap kelas.
Dalam rapat tersebut, Kepala MTs N 39 Jakarta, Mimin Suryatiningrat, M.Pd menyampaikan beberapa poin terkait kemungkinan pelaksanaan KBM tatap muka di semester genap yang akan dating. Mimin memaparkan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan dalam rangka menyambut pelaksanaan KBM tatap muka di masa pandemic, diantaranya kesiapan perlengkapan, protocol Kesehatan di sekolah serta teknis pembelajaran dilaksanakan dan diawasi.
Selain itu hal yang juga harus dilakukan sebelum pelaksanaan KBM tatap muka tersebut adalah prosesdur Kesehatan yang harus dilakukan oleh civitas madrasah, dimana guru dan siswa harus melakukan tes PCR. Hal yang penting juga adalah perlunya persetujuan dari pihak terkait akan KBM tatap muka ini, yaitu persetujuan dari dinas terkait serta persetujuan dari komite madrasah dan walimurid.
Sementara, Komite Madrasah, yang disampaikan oleh H. Iriyanto, SH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa komite pada dasarnya mendukung rencana pelaksanaan KBM tatap muka tersebut. Yang penting, menurut Iriyanto, adalah penetapan protocol Kesehatan di sekolah secara ketat, sehingga KBM di madrasah benar benar aman dari kemungkinan penularan Covid-19.
Rapat diwarnai dengan tanya jawab yang dinamis dari peserta rapat. Rapat diakhiri dengan doa Bersama dan ramah tamah.